Wakil Bupati Mamuju Tengah Buka Musda Teguhkan Sinergi Bersama
HidayatullahSulbar.Com, Topoyo – Musyawarah Daerah IV (Musda) Hidayatullah Kabupaten Mamuju Tengah berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan di Hotel Fadhilah Topoyo, Rabu (24/12/2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 orang kader dan tokoh masyarakat, serta sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wakil Bupati Mamuju Tengah Dr. H. Askary, S.Sos., M.Si., Kapolres Mamuju Tengah AKBP Hengky K. Abadi, S.H., S.I.K., dan Camat Tobadak.
Apresiasi Kepada Semua Pihak
Ketua DPD Hidayatullah Mamuju Tengah Ustadz Sodikin, SE, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung gerak dakwah, pendidikan, dan sosial Hidayatullah. Ia menegaskan bahwa Musda bukan sekadar agenda organisasi, tetapi momentum untuk memperkuat kontribusi bagi umat, daerah, dan masa depan generasi.
Sinergi Kader Menuju Indonesia Emas 2045
Amanat Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Ustadz Najamuddin, M.Pd menjadi salah satu sesi penting Musda. Mengulas tema “Sinergi Kader Mamuju Tengah untuk Indonesia Emas 2045”, ia menegaskan bahwa Indonesia Emas adalah cita-cita besar yang membutuhkan persiapan serius sejak sekarang.

Menurutnya, Mamuju Tengah membutuhkan kader yang kuat secara ruhiyah, kokoh akhlaknya, unggul ilmunya, dan produktif dalam karya. Sinergi kader berarti menyatukan kekuatan dakwah, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat agar menghadirkan manfaat nyata.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen umat. Dengan penguatan struktur organisasi, Rumah Qur’an, dai desa, serta program keummatan lainnya, Hidayatullah diharapkan berperan signifikan dalam membangun generasi Qur’ani menuju Indonesia Emas 2045.
Wakil Bupati Apresiasi Peran Hidayatullah
Dalam sambutannya sekaligus membuka Musda secara resmi, Wakil Bupati Mamuju Tengah Dr. H. Askary, S.Sos., M.Si. menyampaikan apresiasi atas kiprah Hidayatullah. Sejak menjabat Kepala Bappeda, ia telah menjalin kolaborasi dengan Hidayatullah, di antaranya melalui program dai masuk desa dan penguatan Rumah Qur’an.
Ia menilai Hidayatullah memiliki peran strategis membantu pemerintah menghadapi persoalan sosial seperti stunting, putus sekolah, dan pembinaan masyarakat. Dalam menghadapi tantangan saat ini, Askary menyebut bahwa “badai efisiensi” lebih berat daripada pandemi, sehingga diperlukan ketahanan moral, spiritual, dan sosial yang kuat.
Pesan Moral di Era Keterbukaan
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa saat ini bukan lagi sekadar era transparansi, tetapi sudah memasuki fase keterbukaan total, sehingga seluruh aktivitas mudah terlihat publik. Karena itu, organisasi keagamaan dan masyarakat perlu berhati-hati dalam pergaulan sosial modern, sekaligus menjaga marwah moral dan keumatan.
Wakil Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Hidayatullah yang mampu membangun kerja sama dengan berbagai pihak serta menjaga semangat toleransi.
“Mari kita jaga toleransi dan siap berkolaborasi demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Musyawarah Daerah Hidayatullah Mamuju Tengah ini diharapkan melahirkan arah kebijakan, penguatan organisasi, serta program-program nyata yang memberi manfaat luas bagi masyarakat dan selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045. (massiara)


