HidayatullahSulbar.Com, Majene – Wakili Bupati Majene Aris Munandar, SSPP. MM menyebutkan masyarakat kabupaten Majene sangat merasakan kehadiran program Hidayatullah.
Hal itu berdasar dari interaksi pemerintah dalam program sinergi dan layanan di masyarakat yang dilakukan Hidayatullah semisal Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH).
Disampaikan pada momen pembukaan Rakerwil pengurus wilayah Hidayatullah Sulawesi Barat berlangsung di aula hotel B’Nusabila Mejene tanggal 12 – 14 Januari 2024.
Menurut ketua DPW Hidayatullah Sulbar Drs. H. Mardhatillah, Hidayatullah sudah hadir di enam kabupaten dengan semua program layanan masyarakat.
Di antaranya layanan sosial, pendidikan dan amal amal usaha milik organisasi. Semuanya berorientasi kepada pembangunan daerah dalam bidang mental spiritual anak bangsa ini.
“Makanya kami buka rumah rumah Qur’an, sebagai upaya membentengi aqidah anak anak” sembari menyebutkan Hidayatullah telah banyak aktif menagkal ajaran ajaran menyimpang di tengah kehidupan beragama.
Dalam sambutannya, Kasubag TU Kemenag kabupaten Majene, H Darmawan, M.Pd.I juga menyebutkan pada tahun 1992 silam sempat beberapa kali mendengarkan langsung ceramah yang menggugah oleh pendiri Hidayatullah (alm.) Abdullah Said di Hidayatullah Karang Bugis.
Menurutnya, hubungan Hidayatullah dengan kemeterian (agama) sangat dekat dan familiar dengan program program keumatannya. *Kami berharap kepada Hidayatullah agar bisa terprogram dan dinamis dakwahnya* tandasnya.
Hal itu juga dikuatkan ketua Departemen Hukum DPP Hidayatullah DR. Dudung A. Abdullah, MH dengan mengingatkan kepada kader bahwa Hidayatullah mengusung politik silaturahmi yakni menjadi tali taboh di tengah masyarakat, mengikat ukhuwah dan menyatukan kekuatan bangsa.
Hadir mewakili bupati Majene Aris Munandar, SSPP. MM dan berkesemoatan memberikan sambutan pada pembukaan rapat tersebut sekaligus didapuk untuk membukanya.
Dikatakan, hadirnya Hidayatullah di kabupaten yang merupakan berkah tersendiri, selain program sinergi dakwah juga bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan.
Dalam rapat yang dihadiri seluruh pengurus wilayah dan daerah se Sulawesi Barat, amal usaha, dan amal usaha juga organisasi pendukung Pemuda dan Mushida itu mengusung tema besar Konsolidasi jati diri, organisasi dan wawasan menuju terwujudnya standadisasi, sentralisasi dan integrasi sistemik. (bash)
