Ustadz Mardhatillah; Marilah Berlapang Dada

HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju – Anggota Mabida Sakoda Pramuka Hidayatulla Sulawesi Barat, Drs. H. Mardhatillah, mengajak seluruh peserta Jambore Wilayah III dan pihak yang terlibat di dalamnya untuk berlapang dada terhadap perbedaan.

Hal itu disampaikan pada momen penutupan Jambore Wilayah III Sako Pramuka Hidayatullah di Lapangan Tembak Korem 142/Tatag Mamuju tanggal 26 Februari 2023. Mengingat sangat memungkinkan peserta kecewa dengan putusan dewan juri.

Ayo Berkontribusi, Bersama Wujudkan Misi Dakwah Besar!

Arahan tersebut bersifat antisipatif, yang juga disampaikan melalui pesan di grup WhatsApp meskipun tidak terjadi hal dikhawatirkan itu, namun selaku Mabida sangat memerhatikan perihal sensitif. Berikut tulisnya:

Alhamdulillah, kita baru saja selesai mengadakan satu agenda organisasi yang namanya Jambore Wilayah.

Semua yang datang itu adalah orangnya wilayah (DPW – Red.) yang di tempatkan di setiap kabupaten untuk membawa dan mengemban amanah pendidikan dan dakwah demi syiarnya Islam ini di daerah kita masing masing berada.

Kita sudah menang semua karena kita sudah pada datang bersilaturrahmi dan mengantar kader kita. Dedikasi dan prestasi yang sudah kita sumbangkan itu sudah tercatat sebagai amal jariyah kita.

Jangan dirusak persudaraan kita, amal kita, hati kita dan iman kita, gara2 hanya perbedaan. Kita sudah pada juara semua karena kita sudah pada taat dan bersabar. Marilah kita pada berlapang dada dan bersabar menerima perbedaan.

Menekankan tentang pentingnya sikap ihlash atas putusan dewan juri, mengingatkan status jati diri sebagai kader dakwah dan menjaga ikatan persaudaraan (ukhuwah) di antara sesama peserta dan panitia juga harus tetap terjaga tanpa harus terganggu dengan urusan sepele.

Dikatakan juga, salut dengan kekompakan tim dalam memperlihatkan sportifitas, karena pada prinsipnya tidak ada kemenangan yang didapat kecuali dengan perjuangan keras sekaligus malu dan haru, karena apa yang (panitia) inginkan agar tidak turun hujan, “Kalau toh turun hujan itu menjadi bumbu perasa dalam perjuangan, ibarat sayur, (hujan) inilah garamnya” tuturnya.

Untuk diketahui, kemah Sako Pramuka Hidayatullah memiliki kekhususan, pada yel – yel, mengobarkan semangat juang dan sedikit riang, tidak menirukan gerakan dan lagu yang tidak mendidik dan setiap kata dan gerakan bermakna seperlunya saja.

Di arena jambore hadir mendampingi peserta, pengurus DMW, MMW dan beberapa murabbi membuat kontrol sholat berjamaah, tadarrus dan sholat tahajjud berjalan dengan baik. Sehingga target pelaksanaan jambore untuk mengasah karakter cerdas, berdedikasi dan berprestasi dapat tercapai.

Ditambahkan, selain menjalani proses kehidupan dengan ceria, energik, responsif, inovatif dan aktif. Peserta diharapkan memiliki dedikasi tinggi dan menjawab tantangan kehidupan nantinya dengan berprestasi. (bash)

×