HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Palu – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulbar mengutus 6 kadernya mengikuti Daurah Muallim Grand MBA dan Bina Aqidah di Palu dalam agenda Up-grading Dai Mubaligh Hidayatullah Sulteng dan Sulbar.
Kegiatan itu merupakan program dari Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) bersama Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) bersinergi dengan Grand MBA, BMH, MQH, dan RQH menggelar pelatihan guru ngaji bertajuk Dauroh Muallim Grand MBA dan Bina Aqidah kedua propinsi tersebut dibuka pada jum’at (28/10/2022).
Daurah Muallim Grand MBA dan Bina Aqidah tersebut mengangkat tema “Menjadi Guru Al-Qur’an yang Berkualitas dan Profesional Menuju Peradaban Islam” ini digelar intensif selama 3 hari bertempat di Kampus Madya Hidayatullah Kota Palu Jl. Uwe Buro kecamatan Mantikulore Palu.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya ketua Departemen Dakwah dan Penyiaran DPP Hidayatullah Ustadz Shohibul Anwar, Koordinator Pusat Grand MBA Ustadz Agung Tranajaya, Lc, M.Si dan Ketua Korps Mubaligh Hidayatullah Pusat, Ustadz Iwan Abdullah.
Serta turut hadir Kadep. Dakwah DPW Hidayatullah Sulbar Ustadz Nurdin S. Pd yang mendapampingi utusan DPW Sulbar dari setiap daerahnya, yaitu ustadz Fajri Dan Sa’il (DPD Pasangkayu), Ustadz Syamsuddin (Mamuju Tengah), Ustadz Ahmal (Mamuju), Ustadz Ahsanul Rijal (Majene) dan Ustadz Amri utusan dari DPD Hidayatullah kabupaten Polewali Mandar.
Ketua panitia Daurah Mauallim Grand MBA dan Bina Aqidah Ustadz Muhaimin mengatakan pelatihan ini digelar sebagai bagian dari upaya untuk tingkatkan kapasitas guru mengaji untuk menguatkan program Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA).
“Dengan kapasitas guru yang memadai, para muallim memiliki kualitas sebagai guru Al-Qur’an dalam mengelola Rumah rumah Qur’an agar profesional dan terkelola dengan baik,” kata Ustadz Muhaimin.
Ia menyebutkan, program ini juga sejalan dengan agenda Grand MBA untuk menguatkan standarisasi muallim dengan harapan para muallim mampu mengembangkan rumah rumah dan majlis Qur’an di tempat daerahnya masing masing.
Selain teori dan praktek, kegiatan yang diikuti 30 dai dan 35 daiyah perwakilan calon muallim dan muallimah dari berbagai daerah di Sulteng Dan Sulbar ini mendapatkan materi terkait matrikulasi dan kiat mengajar dengan metode Al-Hidayah, Metode Al Qiroah, Grand MBA dan materi Bina Aqidah.
Salah seorang peserta daurah, ustadz Fajri Hasan utusan dari DPD Hidayatullah Pasangkayu mengatakan sangat terkesan dengan kegiatan. Menurutnya, pelatihan ini penting sebab menambah wawasan, ilmu, dan pengalaman sehingga menjadi bekal bermanfaat baginya saat kembali mengabdi di masyarakat.
“Sangat memberikan pengetahuan dan Ilmu berkaitan dengan manajemen pengelolaan RQH. Saya berharap agar dauroh muallim seperti ini menjadi agenda rutin setiap 1 kali setahun di setiap DPD yg ada di seluruh Indonesia,” kata Fajri Hasan. */Sa’il