HIDAYATULLAHSUKBAR.COM, Majene – Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat, Drs. H. Mardhatillah menekankan pentingnya penguatan idealisme, merawat dan mempertahankannya.
Idealisme berorganisasi dimaksud, adalah keniscayaan bagi setiap kader. Mengingat hal itu akan berimplikasi pada tingginya etos kerja dalam pengabdian di tengah masyarakat.
Kendati demikian, kualitas ibadah sebagai standar spiritualitas musti terjaga melalui gerakan nawafil Hidayatullah (GNH) dan dipastikan berjalan dengan baik.
Pesan di atas disampaikan pada rangkaian monitoring dan evaluasi saat memberikan tausiah bada sholat subuh di masjid Miftahul Hidayah dalam pesantren Hidayatullah Majene, tepatnya di lingkungan Talumung kelurahan Tande Timur pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
“Pertolongan Allah pasti datang di saat yang tepat, pertolongan Allah harus di minta dan diseriusi dengan ibadah dan do’a” tegasnya.
Ditambahkan, eksistensi kader di lembaga (Hidayatullah) ini karena memiliki idealisme, karena menurutnya, idealisme ini sangat mahal, harus dirawat dan di pertahankan karena kita semua adalah orang dipilih.
Selain itu, setiap kader di daerah ditekankan untuk selalu memegang teguh budaya musyawarah pada setiap item program, bermujahadah atau berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan semua potensi dan terakhir, setelah dua ikhtiar tadi, memunajatkan kepada Allah agar sukses dan berkah programnya.
Tujuan monev, kali ini di pengurus Hidayatullah Majene, mengetahui sejauh mana program hasil rapat kerja awal tahun ini.
Progres kinerja akan terukur dalam tiga kriteria, terlaksana, kurang terlaksana dan belum terlaksana.
Selanjutnya tim dari pengurus wilayah yang terdiri dari ketua DPW, bendahara dan ketua departemen dakwah akan memberikan stimulasi dan strategi capaian kerja.
Rombongan sebelum memasuki ruang rapat monev dijamu santap sarapan di kediaman anggota DMW yang juga pembina pesantren Hidayatullah Majene ustadz Abdurrahman Hasan, S.Pd.I sembari sharing seputar dakwah di tanah Mandar. (Najam/bash)
