Tarhib Ramadhan 1446 H & Halaqah Murabbi se-Sulawesi Barat

HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju – Pengajian menyambut Ramadhan atau Tarhib Ramadhan 1446 H dan dirangkaikan dengan halaqah Murabbi se Sulawesi Barat dilakukan di masjid Al Walidain Pondok Pesantren Hidayatullah Mamuju.

Acara yang dilaksanakan pada 23 Februari 2025 itu mendapuk Dr. KH. Tasrif Amin, M.Pd. ketua Dewan Murabbi Pusat (DMP) Hidayatullah sebagai pemateri.

Ayo Berkontribusi, Bersama Wujudkan Misi Dakwah Besar!

Mengambil tema Menyiapkan Diri Menyambut Tamu Agung Ramadhan 1446 H/2025 M, kegiatan tersebut dihadiri sekira 100 peserta yang terdiri dari staf, guru dan pegawai Yayasan Pendidikan Cerdas Mandiri (YPCM).

Selain itu juga mengundang seluruh walimurid TK, SD dan SMP -SMA Integral Al Furqan.

Event atau kegiatan depertemen Dakwah DPW Hidayatullah Sulbar kerjasama DMW Hidayatullah Sulbar itu dilaksanakan di yayasan kampus madya Hidayatullah Mamuju.

Ketua DPW Hidayatullah Sulbar, Drs. H. Mardhatillah dalam sambutannya berpesan, 4 hal yang harus disiapkan menuju puasa Ramadhan.

Yang pertama, menyiapkan iman dan taqwa, menekan nafsu buruk agar jiwa didominasi oleh amal Sholeh. Kedua, persiapan fisik agar siap dan kuat memaksimalkan ibadah dalam bulan Ramadhan nanti.

Ketiga, persiapan spiritual, mengingat dalam bulan Ramadhan akan banyak melakukan ibadah dan yang terakhir atau ke empat adalah persiapan harta.

Harta juga menjadi unsur penting dalam pelaksanaan ibadah puasa, di dalamnya akan banyak sedekah yang butuh pengorbanan harta.

Senada dengan itu, makna Marhaban ya Ramadhan dijabarkan oleh pemateri inti.

Mengutip kata Marhaban yang bermakna lapang dada dan singgah sebentar mengambil bekal.

Atau dengan istilah lain, bergembira menyambut Ramadhan.

Kata Tarhib dengan huruf “ha” tebal seperti dalam kata “lahu” bermakna mengancam sedangkan kata Tarhib dengan “ha” tipis sebagaimana dalam kata “al hamdulillah” adalah Tarhib dengan makna bergembira.

Ditegaskan, termasuk bagian dari cerminan orang yang beriman adalah memperbanyak dzikir dan istighfar sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.

Bahkan dalam riwayat yang disitir, ketika turun sebuah ayat yang membuat Rasulullah Saw terlambat ke masjid shalat subuh berjamaah dan beliau khawatir umatnya tidak sanggup melaksanakannya.

Bilal bin Rabah lalu menjemputnya setelah didapati matahari bulao terbit, Rasulullah menangis seraya menyebutkan baru saja Allah menurunkan ayat 191 dan 192 dalam surah Ali Imran.

Ayat tersebut berbunyi :

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S Ali ‘Imran [3] : 191)

رَبَّنَآ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. (Q.S Ali ‘Imran [3] : 192)

Pada akhir tausiahnya, ustadz Tasrif (sapaan familiar santri santrinya) menasihatkan ada 3 hal yang harus dilakukan selama berpuasa di bulan Ramadhan.

Puasa, menurutnya , “Kalau hanya menahan haus, lapar dan dahaga serta tidak berhubungan suami istri, itu adalah puasa umum” sedangkan makna puasa yang beliau tekankan adalah menghindar dari hal yang sia sia dan berkata hanya yang baik saja atau diam.

Solusi yang baik untuk ini adalah memperbanyak dzikir dan baca Al Qur’an.

Pesan ke dua, tentang Tahajjud, ada kebiasaan orang orang Arab, memaknai qiyamu lail atau bangun malam Ramadhan adalah tarawaih dua jam lalu istirahat dua jam dan lanjut tahajjud 2 jam.

Ketiga, Al Qur’an. Bukan sekedar tuntas tadarrus tetapi agar bisa menangkap makna yang terkandung di dalamnya.

Dalam rencana, agenda usai Tarhib Ramadhan d pagi hari hingga menjelang sholat dhuhur, dilanjutkan dengan halaqah yang diikuti seluruh Murabbi Ula dan Wustha se Sulawesi Barat. (bash)

×