HIDAYATULLAHMAMUJU.COM, Karossa – Rihlah atau berlibur, dalam rangkaian acara mabit santri Hidayatullah Tobadak dilaksanakan di pulau Kambunong pada tanggal 24 Mei 2024 sampai dengan 26 Mei 2024.
Setelah mereka melakukan kegiatan rutin di pondok pesantren Hidayatullah Tobadak, kali ini menyasar di Pulau Kambunong dengan kegiatan rihlah atau perjalanan untuk tadabur alam santri dalam rangka melihat kekuasaan penciptaan Allah SWT berupa alam yang luas dan keanekaragaman hayati.
Selain rihlah kegiatan malam santri juga digunakan untuk mabit, menurut Sodikin, SE pengasuh pondok tesebut “Rutinitas di pondok harus tetap jalan meski sedang berkegiatan diluar, terutama terkait kegiatan kemasjidan dari mulai menjaga kebersihan, wirid, tadarus, setor hafalan, belajar mengajar dan solat tahajud” tulisnya.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Masjid Ridha di Dusun Pulo kambunong, Desa Kambunong, kabupaten Mamuju Tengah dengan menggunakan perahu nelayan yang sebelumnya sudah berkoordinasi dengan kepala dusun dan Imam masjid, begitu juga perjalanan pulangnya.
Kegiatan pagi santri dipagi hari setelah lepas dengan kegiatan mabit juga yang berkaitan dengan kemasjidan yang dipimpin ustadz Fadel telah usai, santri selanjutnya senam pagi di ujung dermaga, untuk mempersiapkan fisik di kegiatan selanjutnya.
Selesai melaksanakan senam barulah sarapan pagi kemudian melakukan perjalanan yang menantang yaitu ‘membelah’ gunung menuju pasir putih dan villa di pulau Kambunong dengan mengikuti jejak kabel listrik yang menuju villa.
Warga setempat sebenarnya menyarankan agar lewat pantai saja namun karena penasaran melihat pemandangan dari atas gunung, sehingga kami memutuskan untuk berangkat lewat gunung dan pulang lewat keliling pinggir pantai.
Benar saja, ketika mulai mendaki dengan membawa perbekalan untuk satu hari, nafas mulai tersenggal-senggal dikarenakan tanjakan yang curam dan semak-semak yang merintangi perjalanan sampai di puncak pada sisi kiri bukit, hingga mereka memutuskan menuruni gunung terjal menuju pasir putih.
Sesampainya di pasir putih wajah lelah para santri berubah menjadi senyuman yang menggembirakan, pemandangan indah nan mempesona menghilangkan kelelahan, tanpa banyak berpikir banyak hal langsung saja nikmati berenang dengan nuansa pasir putih di dasar lautnya.
Pengasuh santri telah memastikan keamanan dan kenyamanan lokasi wisata, karena keselamatan adalah perioritas, ditambah lagi salah satu pendampingnya adalah anggota SAR Hidayatullah Sulawesi Barat dan potensi Basarnas di bidang HART.
Perjalanan selanjutnya pada hari ke 2, menuju ujung pulau yaitu Batu Biru yang sekarang sudah berdiri bangunan gazebo dan villa yang baru dibuka pada awal tahun 2024 ini.
Selesai melaksanakan kegiatan di Batu Biru para santri dan pengasuhnya kembali ke dusun Pulo Kambunong, untuk bersiap kembali mabid di malam kedua.
Pada hari ketiga, selepas melaksanakan senam pagi dan sarapan, bersih bersih masjid kemudian berkemas, berpamitan kepada masyarakat terutama kepada kepala dusun dan imam yang telah memfasilitasi kegiatan kami selama tiga hari dua malam di pulau tersebut.
Mereka berharap kami kembali lagi melaksanakan kegiatan dipulau Kambunong, sejatinya santri ingin berlama-lama melaksanakan kegiatan di pulau Kambunong dan berdakwah di sana terutama mengajar anak-anak mereka belajar mengaji, hanya saja kegiatan di hari berikutnya yang mengharuskan kami kembali ke pondok untuk melaksanakan kegiatan rutin belajar-mengajar seperti biasa. (Sodikin)