HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju – Santri Tahfidz Qur’an Hidayatullah Mamuju kampus II di dusun Salutalawar belajar membuat berita.
Kegiatan ekstra sekolah bidang ini dibawakan langsung awak MHS, Bashori. Pada Jumat (16/12/2022) di masjid Jabal Nur dalam lingkungan pesantren tersebut yang asri dan memiliki view laut nan indah.
Materi pengenalan dasar dasar jurnalisme ini adalah bidang yang diembankan oleh kepengasuhan dan pihak sekolah SMP Integral Al Furqan, terdapat juga ekstra sekolah lain.
Terdapat ekstra sekolah Nahwu – Sharaf, Tehnik bercocok tanam, Tae Kwon do hingga fiqih dan tata cara sholat menurut Nabi. Seluruhnya diamanahkan kepada para ustadz yang berdomisili di pesantren itu.
Menggunakan waktu secara random di luar jam pelajaran sekolah dalam sepekan sekali, biasanya diberikan saat salah satu guru bidang studi berhalangan hadir atau pada jam istirahat. Karena materi sub pembahasan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ini sering disajikan dalam kondisi santai tapi berkualitas.
Seragam pun tidak harus celana biru dan baju putih, sekenanya namun harus mengedepankan kerapian dan nilai disiplin tinggi sebagai murid.
Bashori menjelaskan, setidaknya dikenal ada beberapa teknik penulisan berita. Di antaranya yang pertama adalah Menentukan/menemukan peristiwa untuk dijadikan berita, (2)Pencarian sumber berita, (3) Wawancara, observasi dan dokumentasi, (4) Mencatat hal hal penting (5W+1H), (5) Membuat kerangka berita, (6) Menulis teras berita, (7) Menulis isi berita, (8) Penyuntingan berita, (9) Memerhatikan kode etik jurnalistik, nilai nilai kehidupan beradab.
Sebagaimana tugas mata pelajaran lain, santri juga ditugaskan membuat berita sebagaimana prinsip dasar jurnalisme yang mereka fahami.
“Bagaimana ustadz, tidak ada kejadian di sini (dalam pondok -red.) berarti tidak ada berita?”. Tanya Rasyid salah satu santri.
Dan pertanyaan seputar teknik pembuatan berita akhirnya bermunculan dari sikap penasaran para santri.
Hal ini menjadikan pemateri bersemangat karena indikasi kecenderungan dalam menulis semakin tinggi. Sebagaimana pengantar sebelumnya yang menjelaskan bahwa era digital seperti saat ini, kemampuan menulis atau menyajikan data adalah sarat dasar dalam membuat perubahan besar dalam kehidupan pribadi maupun organisasi. (bash)