HidayatullahSulbar.Com, Bandung – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Hidayatullah resmi dimulai di Hotel Asrilia Convention & Restaurant, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 30 November hingga 2 Desember 2024. Dengan tema “Konsolidasi Jatidiri, Organisasi, dan Wawasan Menuju Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik”, Rakernas ini bertujuan untuk memperkuat pondasi organisasi menuju era baru Hidayatullah Jilid Kedua.
Dr. H. Nashirul Haq,MA. Ketua DPP Hidayatullah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rakernas ini selain membahas program kerja 2025, juga menjadi ajang sosialisasi hasil Musyawarah Majelis Syuro (MMS). Salah satu poin penting adalah dukungan penuh Hidayatullah terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penguatan Tarbiyah dan Dakwah
Ustadz Dr. H. Tasyrif Amin, M.Pd.I., Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah, menegaskan bahwa Rakernas V ini merupakan momentum strategis untuk membangun sinergi besar antara tarbiyah dan dakwah. Ia menyoroti pentingnya harmonisasi antara alumni lembaga pendidikan Hidayatullah dan gerakan halaqah yang terus berkembang secara luas.
“Munas V dan Rakernas V ini memiliki kesamaan, yakni dilaksanakan di Jawa Barat, mengingat sejarah bahwa Depok termasuk dalam wilayah Jawa Barat,” ungkapnya.
Taujih Pemimpin Umum
Rakernas dibuka oleh Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah, Ustadz KH Drs. Hamim Tohari, yang mewakili Pemimpin Umum Hidayatullah. Dalam taujihnya, beliau menekankan pentingnya manajemen waktu dan kerja nyata untuk menjawab tantangan organisasi.
“Dunia kini penuh dengan kompetisi. Kader Hidayatullah harus tampil maksimal, bekerja keras, dan menjadi juara,” tegasnya.
Beliau juga mengajak seluruh kader untuk mempersiapkan diri menghadapi era baru Hidayatullah Jilid Kedua. Paradigma organisasi kini ditransformasikan dari eksklusif menjadi inklusif, menandai langkah progresif menuju masa depan yang lebih dinamis dan terbuka.
Refleksi dan Harapan
Rakernas V juga menjadi refleksi penting bagi Hidayatullah pasca wafatnya pendiri organisasi. Beliau menyampaikan bahwa banyak asumsi bahwa umur Hidayatullah akan berakhir bersama pendirinya, namun fakta justru menunjukkan kebalikannya. “Jawaban kita atas asumsi tersebut adalah karya nyata yang terus berkelanjutan,” ujar beliau.
Dengan penuh semangat, beliau mengutip QS. Al-Ashr sebagai pengingat akan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. “Jika Al-Qur’an tidak turun seluruhnya, cukup QS. Al-Ashr sudah memberikan kita panduan hidup yang luar biasa.” mengutip pernyataan Imam Syafi’i
Rakernas V resmi dibuka pada pukul 15.05 WIB. Acara ini dihadiri oleh pleno DPP Hidayatullah, pengurus harian DPW Hidayatullah dari seluruh Indonesia, organisasi pendukung seperti Muslimat Hidayatullah dan Pemuda Hidayatullah, serta berbagai amal usaha dan badan usaha di bawah naungan Hidayatullah.
Kerja Cepat Menuju Juara
Beliau juga mengingatkan bahwa untuk menjadi organisasi yang unggul, Hidayatullah tidak hanya harus bekerja dengan tepat, tetapi juga cepat. “Hidayatullah dikenal sebagai organisasi yang lurus, tapi sering dianggap kurang cepat dan gercep. Paradigma ini harus kita ubah agar kita menjadi juara.”
Taujih ini ditutup dengan ajakan untuk meningkatkan pembelajaran dan produktivitas dalam bingkai sami’na wa atho’na yang bermakna ketaatan dengan ilmu dan karya, bukan sekadar formalitas.
Rakernas V ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi Hidayatullah dalam memasuki babak baru dengan semangat inklusifitas dan kerja nyata menuju masa depan gemilang.*/massi