HidayatullahSulbar.Com, Majene – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Majene berlangsung di Aula Balai Latihan Komunitas (BLK) Yayasan Miftahul Hidayah Pondok Pesantren Hidayatullah Majene, 24/01/2024.
Rakerda diikuti oleh unsur Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Pleno DPD Hidayatullah Majene serta Organisasi Pendukung (Orpen) antara lain Pengurus Daerah Muslimat Hidayatullah (PD Mushida) dan PD Pemuda Hidayatullah Majene. Hadir pula anggota Dewan Murobbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulawesi Barat Ustadz Abdurrahman Hasan, S.Pd.I sekaligus sebagai pendamping DPD dan berkenan membuka Rakerda.
Dalam sambutannya, Ustadz Rahman menyampaikan bahwa Rakerda bukan karena besar kecilnya program, tetapi lebih kepada subtansi program tersebut. Beliau juga mengutip salah satu ceramah Ustadz Hamim Tohari (Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah).
“Ada tiga yang menjadi indikator keberhasilan para kader kita selama ini. Yang pertama adalah mujahadah atau kesungguhan dalam berjuang.” Seorang kader pejuang yaitu menampakkan kesungguhan dalam mengawal program, khususnya mainstream. Jika kita banyak bermain, itu bukan pejuang namanya.” Sambungnya.
“Berikutnya adalah bahwa seorang kader pejuang harus mengedepankan kesabaran dalam setiap tindakan dan aktifitas.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱصۡبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
[Surat Ali ‘Imran: 200]
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
“Serta yang ketiga adalah bahwa seorang kader pejuang senantiasa menjaga silaturrahim atau dalam Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) dikenal dengan Dakwah Fardhiah.” Lanjutnya.
Sebelumnya, kata sambutan dari unsur DPW sekaligus mewakili Ketua DPW diantarkan oleh Ketua Departemen Organisasi dan SDI Ustadz Muhammad Bashori, S.Pd.I.
Senada dengan Ustadz Rahman Beliau menyampaikan bahwa program dan anggaran yang gemuk bukan menjadi ukuran, tetapi yang terpenting adalah bagaimana implementasi kegiatan yang berkesinambungan.
“Issue sentral setiap DPD berbeda tergantung obyek dakwah yang ada, misalnya di Majene bagaimana mengaktifasi pesantren mahasiswa dai (Pesmadai), termasuk arah program berdasarkan potensi DPD.” Tambahnya.
“Yang sangat penting adalah bagaimana menjaga kekompakan diantara pengurus dengan mengaktifkan rapat-rapat, musyawarah serta koordinasi.” Kuncinya.
Ketua DPD Hidayatullah Majene Ustadz Firdaus, S.Kom.I dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada unsur DPW.
“Kami juga sangat bersyukur sekaligus menjadi tantangan, karena dalam dekade tiga tahun terakhir kepengurusan DPD belum pernah ada pergeseran atau mutasi. Disamping itu bahwa ini menjadi evaluasi program 2023 serta menggenjot program 2024.
Presentasi program kerja berlangsung setelah pembukaan, mulai dari departemen perkaderan dan Pendidikan Keluarga Anak Usia Dini. Disusul departemen dakwah, departemen sosial dan kesehatan.
Dilanjutkan departemen Pendidikan dan Kepesantrenan, Departemen organisasi dan SDI. Kemudian Departemen Ekonomi, program sekretaris dan bendahara.Sebelum penutupan, rakerda juga membahas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO).*/massiara