Sosial  

Pernikahan Melahirkan Generasi Pemimpin, Bukan Eceng Gondok

Ustadz Drs. Mardhatillah : Pernikahan akan Melahirkan Generasi Pemimpin

HIDAYATULLAHSULBAR.COM, TOBADAK – “Tujuan pernikahan adalah untuk melahirkan generasi beriman yang akan menjadi pemimpin kelak bagi orang-orang yang bertaqwa.” Demikian taushiah Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Drs. Mardhatillah dalam perhelatan resepsi pernikahan pasangan Fahri Husaini dan Rumaisah di Tobadak-2 (26/08/21).

“Doa mereka yaitu memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari sulbi mereka keturunan yang taat kepada Allah dan menyembah­Nya semata, tanpa mempersekutukan-Nya.” Lanjutnya.

“Dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka ingin memperoleh keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah. Sehingga  hati mereka menjadi sejuk melihat keturunannya dalam keadaan demikian, baik di dunia maupun di akhirat.”

Hidayatullah, kata ketua DPW yang menjabat sejak 2005 di Sulawesi Tenggara selama dua periode ini, mempunyai visi dan misi besar dalam penyelenggaraan pernikahan. Disamping bagaimana mengaplikasikan sebagai hasil perenungan ayat-ayat/tanda kebesaran Allah yang terdapat dalam QS. Ar-Rum ayat 21.

“Keluarga sakinah, mawaddah warahmah adalah sebuah anugerah yang terbangun dari rasa syukur dan sabar.”

“Bersyukur tidak ada batasnya, begitupun sabar.” Lanjutnya. Maka sebagai keluarga baik suami maupun isteri kata samawa tidak hanya terucap di bibir, tetapi harus dinikmati dan dirasakan sebagai suatu nikmat Allah.”

“Salah satu tanda syukur kita adalah bagaimana mendesain sebuah keluarga agar bisa melahirkan generasi yang memberikan solusi, berilmu dan berakhlak. Selanjutnya generasi yang ditunggu-tunggu adalah generasi agent of change, bukan generasi eceng gondok. Yaitu generasi yang plinplan, kemana arus mengalir kesitu juga dia ikut.”

Pernikahan melahirkan generasi pemimpin. Disamping itu bahwa sebuah pernikahan mengimpikan lahirnya generasi yang mempunyai kontrol sosial yang tinggi, yaitu peduli kepada ummat. Pada puncaknya adalah tentunya generasi yang menjadi pemimpin di kalangan orang-orang yang bertaqwa (waja’alna lilmuttaqiina imaaman).”

“Oleh karena itu maka pernikahan di Hidayatullah dimudahkan, tetapi bukan juga dimudah-mudahkan.”tandasnya.

“Sebab di luaran sana banyak yang gagal menikah hanya karena alasan yang tidak syar’i, misalnya ‘uang panai’ yang tinggi.” Kuncinya.

Resepsi Pernikahan dikemas Secara Syar’i

Resepsi pernikahan anak pertama pasangan Bapak Kamaruddin dan Ibu Syamsinar Umar yang mempersunting anak gadis dari pasangan Bapak Husain Suyuti dan Bahira (almarhumah) ini dilaksanakan secara sederhana dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Pak Kamaruddin, begitu biasa dipanggilkan adalah bendahara DPD Hidayatullah Mamuju Tengah. Bersama isteri sebagai kader Hidayatullah sudah dua puluhan tahun menetap di Sulawesi Barat khususnya di Pesantren Hidayatullah Tobadak Mamuju Tengah.

Resepsi pernikahan tersebut dikemas secara syar’i. Disamping para tamu undangan dipisahkan/dihijab antara laki-laki dan perempuan, juga tempat pelaminan dipisahkan, tidak sebagaimana pada umumnya.

Acara resepsi ini diselenggarakan sebagai rasa syukur setelah mengikuti pernikahan mubarak 4 pasang, 15 Agustus lalu di Hidayatullah Polman

Tampak para undangan yang hadir adalah Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah cabang Topoyo, Ustadz Muh. Anis, S.Pd.I bersama ibu. Hadir pula Kepala Dinas Ketentraman, Ketertiban Umum, Satpol PP dan Damkar Mateng, H. Muhammad Samsir. Tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh perempuan.

Mewakili shohibulbait tampil memberikan sambutan sekaligus ucapan terima kasih Ketua DPD Hidayatullah Mamuju Tengah, Ustadz Syamsuddin, S.Sos.I. Kemudian acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Yayasan Pendidikan Cerdas Mandiri (YPCM) Pesantren Hidayatullah Mamuju, Ustadz Najamuddin, M.Pd. */mass

×