HidayatullahSulbar.Com, Mamuju – Kematian adalah keniscayaan yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup. Namun, seringkali kita mengabaikannya dan terbuai oleh gemerlapnya kehidupan dunia.
Padahal, mengingat kematian adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam karena dapat memberikan pengaruh besar pada perilaku dan kehidupan kita sehari-hari. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).
Mengingat kematian memiliki banyak hikmah atau ibrah yang penting bagi kehidupan seorang Muslim. Di antaranya adalah:
1. Menyadarkan Keterbatasan Hidup Dunia
Kehidupan dunia hanyalah sementara dan tidak abadi. Firman Allah dalam Al-Qur’an: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia memperoleh kemenangan.” (QS. Ali ‘Imran: 185).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebanyak apapun harta atau jabatan yang dimiliki, semua itu akan ditinggalkan saat kematian datang. Kematian mengajarkan kita untuk tidak terbuai dengan kenikmatan duniawi yang sementara.
2. Menguatkan Kesadaran akan Kehidupan Akhirat
Kematian adalah gerbang menuju kehidupan yang kekal, yaitu akhirat. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk mempersiapkan amal saleh selama hidup di dunia sebagai bekal di akhirat nanti.
Allah SWT berfirman: “Barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110). Dengan mengingat kematian, kita akan lebih termotivasi untuk terus berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan dosa.
3. Menghindari Kesombongan dan Sikap Angkuh
Kematian menjadi pengingat bahwa tidak ada yang abadi, termasuk kekuasaan dan kekayaan. Mengingat kematian akan membuat seseorang lebih rendah hati dan tidak sombong.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang pun yang mengingat kematian kecuali Allah akan melapangkan hatinya.” (HR. Tirmidzi). Kesadaran ini menjaga seseorang dari sifat angkuh dan memotivasi untuk selalu bersikap tawadhu’ di hadapan Allah dan manusia.
4. Membangkitkan Semangat untuk Beramal
Menyadari bahwa kematian bisa datang kapan saja mendorong manusia untuk memperbanyak amal saleh. Setiap hari yang diberikan Allah adalah kesempatan untuk berbuat kebaikan dan mempersiapkan bekal akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: “Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Hakim). Hadis ini mengajarkan agar kita tidak menunda-nunda kebaikan dan selalu memanfaatkan waktu yang tersisa.
5. Menguatkan Iman kepada Qadar Allah
Kematian juga mengingatkan manusia bahwa hidup dan mati ada di tangan Allah. “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa: 78).
Ini menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menghindar dari kematian, karena kematian adalah ketetapan Allah yang pasti terjadi.
6. Motivasi untuk Memperbaiki Hubungan dengan Sesama
Menyadari bahwa hidup di dunia sementara mendorong kita untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Saling memaafkan, berbuat baik kepada orang lain, dan menjaga silaturahmi menjadi prioritas bagi orang yang mengingat kematian.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang takut kepada maut, ia akan segera beramal saleh.” (HR. Baihaqi).
7. Menguatkan Ketakwaan dan Keimanan
Kematian adalah salah satu cara untuk memperkuat ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Dengan mengingat mati, seorang Muslim akan lebih mudah menjaga shalat, puasa, zakat, serta amal-amal ibadah lainnya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Al-Hadid: 20). Maka, penting bagi seorang Muslim untuk memfokuskan diri pada amalan yang bernilai di sisi Allah SWT.
Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan abadi menuju kehidupan akhirat. Oleh sebab itu, mengingat mati adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan dan mengarahkan hidup ke jalan yang benar.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengingat mati dan mempersiapkan amal terbaik untuk menghadapi-Nya.
Wallahu a’lam bishshawab.