Hikmah  

Membuka Pintu Hikmah : Mengapa Mentadabburi Al-Qur’an Penting?

Menggali pentingnya merenungkan dan mendalami ayat-ayat Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari

HidayatullahSulbar.Com – Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, merupakan sumber pengetahuan, petunjuk, dan cahaya bagi seluruh umat manusia. Merenungkan, memahami, dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Nya adalah suatu keharusan bagi setiap Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Islam, aktifitas ini disebut sebagai “mentadabburi Al-Qur’an”, sebuah praktek yang tidak hanya disarankan, tetapi juga diwajibkan.

Allah SWT berfirman dalam Surah Sad ayat 29 :

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an tidaklah datang untuk memberatkan umat manusia, melainkan sebagai rahmat dan petunjuk yang penuh berkah serta memudahkan hidup manusia untuk menjadi pelajaran. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an.

هَـٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” [QS. al-Jatsiyah: 20]

Rasulullah SAW bersabda:

“Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya.” (HR. Bukhari)

Kalimat “mereka yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan atau tenggorokan” adalah kalimat majaz . “Tidak melewati kerongkongan” kiasan dari “tidak sampai ke hati”. Artinya membaca Al-Qur’an, tapi tidak menjadikan mereka berakhlakul karimah. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad)

Hadits ini menegaskan bahwa pentingnya tidak hanya membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahaminya dengan sungguh-sungguh. Orang yang berusaha memahami Al-Qur’an akan mendapatkan kemudahan dalam hidupnya dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

Para ulama dari masa ke masa telah menegaskan pentingnya mentadabburi Al-Qur’an sebagai bagian integral dari ibadah seorang Muslim. Mereka menggarisbawahi bahwa Al-Qur’an bukan sekadar bacaan ritual, tetapi merupakan pedoman hidup yang harus dipahami dan diamalkan.

Imam al-Ghazali, seorang ulama besar dalam sejarah Islam, menyatakan bahwa mentadabburi Al-Qur’an adalah kunci untuk memahami kebenaran mutlak dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau menekankan bahwa Al-Qur’an bukanlah sekadar kumpulan kata-kata yang indah, tetapi merupakan wahyu Ilahi yang memuat petunjuk hidup yang berharga.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, seorang ulama dan filsuf Islam, juga mengatakan bahwa mentadabburi Al-Qur’an adalah salah satu cara untuk memperdalam pengetahuan tentang Allah SWT dan mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

“Jika seseorang membaca al-Qur’an dengan perenungan hingga sampai pada sebuah ayat yang dia butuhkan untuk mengobati hatinya, maka dia mengulang-ulang ayat tersebut walaupun sampai seratus kali atau bahkan sampai semalaman. Maka, membaca satu ayat dengan memikirkannya dan memahaminya itu lebih baik, lebih bermanfaat untuk hati, dan lebih mampu untuk memupuk iman dan merasakan manisnya al-Qur’an, daripada sekadar meng-khatam-kan al-Qur’an tanpa men-tadabburi-nya dan memahaminya.” [Miftah Daris Sa’adah, karya Ibnul Qayyim, 1: 187]

Trik dan Tips Dalam Mentadabburi Al-Qur’an

1. Niat yang Lurus : Mulailah dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan pemahaman akan ajaran-Nya.

2. Konsistensi : Tetaplah konsisten dalam meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Al-Qur’an setiap hari, baik dalam keadaan suka maupun duka.

3. Memahami Konteks : Pelajari makharijulhuruf, sifatulhuruf serta tajwid, konteks historis, sosial, dan linguistik (nahwu, sharaf, dan ilmu alat lainnya) dari ayat-ayat Al-Qur’an untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

4. Berdoa : Mintalah petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT dalam proses mentadabburi Al-Qur’an.

5. Mencari Tafsir : Gunakan tafsir Al-Qur’an yang dipercayai oleh para ulama untuk membantu memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.

6. Refleksi Diri : Terapkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan refleksikan bagaimana ayat-ayat tersebut dapat membimbing perilaku dan sikap kita.

Dengan mentadabburi Al-Qur’an, seseorang dapat mendapatkan kebijaksanaan, petunjuk, dan kedamaian batin yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memperdalam pemahaman mereka akan kitab suci ini.

×