HidayatullahSulbar.Com, Mamuju – Momentum bersejarah tercipta di Aula Kampus Madya Hidayatullah Mamuju saat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Muslimat Hidayatullah (Mushida) Sulawesi Barat (Sulbar) resmi dimulai pada hari Sabtu, 27 Januari 2024.
Acara yang diawali dengan semangat tinggi ini menjadi landasan untuk perubahan dan kolaborasi yang lebih erat di wilayah tersebut.
Hadir dalam pembukaan Ibu Dra. Hj. Uwe Andi Marma, Ketua Majelis Murabbiyah Wilayah (MMW) Ustadzah Dra. Hj. Muliati, Ketua PW Mushida Sulselbar periode 2000-2005 Ustadzah Aisyah Rahim, SH.
Selain itu seluruh Pengurus Wilayah Mushida Sulbar, Pengurus Harian PD Mushida se-Sulbar, Pengurus Komunitas Wali Murid TK/SD Al-Furqan dan seluruh Kepala Sekolah TK Hidayatullah se-Sulbar juga turut hadir.
Ketua Pelaksana, Ustadzah Suri Zainuddin, SH. mengantar acara dengan penuh semangat, menyoroti pentingnya kerja bersama dalam sebuah even. Dalam pengantarnya, dia menegaskan perlunya kolaborasi yang berkesinambungan untuk mendapatkan output yang maksimal.
Turut menyampaikan pesan dan arahan, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Mushida Sulbar, Ustadzah Salbiana, S.Pd, menyoroti peran penting Mushida dalam memberdayakan para anggota dan kadernya dan memperkokoh jaringan lembaga yang inklusif.
Dia menekankan pentingnya Mushida sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam masyarakat. Oleh karena itu dalam Rakerwil kali ini issue sentral pemaparan program adalah terkait peran keluarga secara umum dalam mengemban visi dan misi organisasi.
Acara semakin meriah dengan kehadiran Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulawesi Barat Ustadz Drs. H. Mardhatillah, yang juga memberikan materi keorganisasian yang memperkaya wawasan para peserta.
Materi tersebut menjadi pijakan penting dalam memperkuat struktur organisasi dan memperluas capaian dakwah di Sulawesi Barat. “Kita harus bisa merasakan betapa kenikmatan berislam itu mewujud dalam diri kita.”Tegasnya.
Kehadiran secara online Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah, Ustadzah Hani Akbar, S.Sos.I, menjadi puncak acara pembukaan. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya penguatan Jati Diri agar tidak terjadi bias dalam meniti visi dan misi organisasi.
“Sebagai organisasi yang mempunyai ciri khas, Mushida harus menjadi model dalam hidup berjamaah dalam rangka membangun keluarga yang kokoh, tidak melupakan kodratnya sesuai visi membangun keluarga qur’ani menuju peradaban islam.” Lanjutnya.
Ustadzah Hani Akbar juga mengilustrasikan harapan besar terhadap peran Mushida dalam mengatasi berbagai tantangan internal dan eksternal adalah pemahaman konsep jati diri khususnya manhaj sistematika wahyu.
Rakerwil Mushida Sulbar tidak hanya menjadi forum diskusi strategis, tetapi juga panggung inspiratif bagi para anggota Mushida untuk bersatu dan bergerak maju bersama.
Di bawah naungan nilai-nilai Islam yang kuat, mereka bertekad untuk menjadi agen perubahan yang mencerahkan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Sulawesi Barat.*/adm