HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju – Dalam tausiyah subuh yang disampaikan pada malam ke-5 Ramadhan 1446 H, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat, Drs. H. Mardhatillah, mengingatkan bahwa ibadah bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan jiwa agar tetap dalam fitrah dan memperoleh keberkahan hidup.
Beliau menekankan bahwa Al-Qur’an adalah bacaan yang mulia dan hanya bisa menyentuh hati yang suci.
Jika bacaan Al-Qur’an seseorang belum memberikan perubahan dalam dirinya, maka perlu dipertanyakan kesucian hati yang membacanya. “Kalau hati kita masih terhalang oleh dosa dan kesibukan dunia, wajar jika bacaan kita tidak membekas,” ujarnya.
Dalam tausiyahnya, Drs. H. Mardhatillah juga menguraikan bahwa sholat adalah bukti bahwa manusia butuh pengampunan dan perbaikan diri. “Setelah salam, kalimat pertama yang kita ucapkan adalah istighfar. Itu menunjukkan bahwa kita sadar banyak kesalahan yang kita lakukan, baik di dalam maupun di luar sholat,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa puasa mengajarkan manusia untuk menahan diri dari hawa nafsu, syahwat, dan keserakahan terhadap harta maupun kekuasaan. “Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perbuatan merusak, mencederai pribadi, keluarga, dan umat, serta mencegah kita dari membuat aturan yang hanya menguntungkan kepentingan pribadi dan golongan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Drs. H. Mardhatillah juga menyoroti pentingnya zakat dan infak dalam menjaga keseimbangan sosial. “Zakat membersihkan diri dan harta kita, sementara infak membantu menghilangkan kesenjangan sosial,” tuturnya.
Sebagai penutup, beliau menekankan bahwa Lailatul Qadar adalah momentum bagi setiap Muslim untuk meraih kemenangan sejati, yaitu mendapatkan ampunan Allah SWT.
“Ramadhan adalah kesempatan emas, dan Lailatul Qadar adalah puncaknya. Kita semua berharap menjadi manusia pemenang yang meraih ridha dan ampunan Allah,” pungkasnya.
Tausiyah ini dihadiri oleh jamaah yang memenuhi masjid dengan penuh kekhusyukan, menghayati setiap pesan yang disampaikan sebagai pengingat untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci ini. (Naja)