Mamuju  

Ketua DMP; Target Utama Ramadhan adalah Puasa dan Al Qur’an

HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju – Menghadirkan ketua Dewan Murabbi Pusat (DMP) Hidayatullah Dr. KH. Tasyrif Amin sebagai pemateri tunggal pada malam bina iman dan taqwa yang di DPD Hidayatullah Mamuju di Rabu, 6 Februari 2024.

Bertempat di masjid Al Walidain dan dihadiri seluruh warga dan jamaah Hidayatullah Mamuju, rangkaian acara termasuk sholat tahajjud.

Ayo Berkontribusi, Bersama Wujudkan Misi Dakwah Besar!

Menurut ketua DMP penting menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan bergembira namun hendaknya umat Islam juga harus menyiapkan secara baik ibadah dalam bulan puasa tersebut. Menyambutnya dengan memperbanyak istighfar.

Di hadapan jamaah ditegaskan, dua hal yang harus menjadi target prioritas dalam bulan Ramadhan yakni memaksimalkan ibadah puasa dan tadabbur al Qur’an.

Menurutnya berpuasa mustinya diisi dengan amalan amalan sunnah seperti sedekah, sholat sholat sunnah, berdakwah dan memanjangkan sholat malam. Begitu juga dengan al Qur’an, selain memperbaiki kualitas bacaan atau tahsin al Qur’an juga harus bersungguh sungguh bisa khatam berkali kali.

Sebagai contoh ustadz Tasyrif menyebutkan jika ibrah yang baik sudah diperagakan oleh pemimpin umum, “Beliau (Pemimpin Umum Hidayatullah) itu bisa menyelesaikan 5 sampai 6 juz dalam sehari selain perbaikan bacaan” imbuhnya.

Mengapa hal itu penting dilakukan khususnya dalam bulan Ramadhan?

Ciri orang yang mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah terlihat pada kecintaan dia terhadap al Qur’an, seberapa banyak ia bisa mengkhatamkan selama Ramadhan, mempelajarinya dan mengamalkan nilai nilainya ke dalam kehidupan sehari hari.

“Sejatinya sebagai murabbi harus ‘cerah’ dulu kehidupannya sebelum ia mencerahkan umat, harus bahagia dulu dia sebelum membahagiakan umat dan bergerak dulu memberikan contoh sebelum menggerakkan umat” tandasnya.

Senada dengan dua pengantar materi sebelumnya, Ketua DPW dan DMW Hidayatullah Sulawesi Barat, mennitik beratkan agar menyibukkan dengan tadarrus dan perbaikan bacaan al Qur’an dan tidak terpancing dengan godaan kesibukan lain yang tidak ada kaitannya dengan ibadah. Sehingga idealnya tidak urusan terbesar selain tadarrus dan tahsin (perbaikan bacaan) Qur’an.

Mengingat selama bulan Ramadhan terdapat banyak keutamaan dan janji janji Allah terhadap orang orang yang bersungguh sungguh, “Dikatakan suci Ramadhan ini karena ada ibadah puasa yang suci dan kitab yang suci yakni al Qur’an” katanya. (bash)

×