Khutbah Pertama:
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
أما بعد، فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار.
عباد الله، أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فاتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.
Saudara-saudara seiman, hari ini kita akan membahas sebuah topik yang sangat penting di era kita saat ini, yaitu “Hijrah dan Tantangan Modern: Menjaga Iman di Zaman Digital”. Hijrah bukan hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga meninggalkan dosa dan maksiat serta berpindah menuju ketaatan kepada Allah di setiap waktu dan tempat.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ankabut:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
(العنكبوت: 58-59)
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, pasti Kami akan menempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal, yaitu orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.”
Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang beriman yang melakukan amal saleh akan mendapatkan ganjaran yang besar di surga, tetapi untuk mencapai ganjaran ini diperlukan kesabaran dan tawakal kepada Allah. Di era digital ini, kita harus memiliki kesabaran dan tawakal kepada Allah untuk menghadapi tantangan dan fitnah yang mengelilingi kita.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah, kita hidup di era digital dan teknologi, di mana kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari internet dan media sosial. Era ini membawa tantangan besar bagi keimanan kita, di mana banyak fitnah dan godaan yang dapat menyesatkan kita dari jalan yang benar.
Rasulullah SAW bersabda:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
(Riwayat Muslim)
Artinya: “Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, atau pada sore hari ia beriman, tetapi pada pagi hari ia menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan sedikit dari keuntungan dunia.”
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW mendorong kita untuk segera melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang menggelapkan hati kita dan menjauhkan kita dari iman. Di era ini, fitnah bisa berupa konten tidak pantas di internet atau penggunaan teknologi dalam hal-hal yang merusak agama dan akhlak kita.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hasyr:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
(الحشر: 18-19)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk bertakwa kepada Allah dan menghisab diri kita atas apa yang kita lakukan untuk hari kiamat. Di era digital, kita harus sadar akan segala sesuatu yang kita lakukan dan menggunakan teknologi dengan cara yang diridai Allah dan membawa kebaikan bagi kita di dunia dan akhirat.
Saudara-saudara seiman, marilah kita ingat bahwa hijrah tidak terbatas pada waktu atau tempat tertentu, tetapi berlangsung di setiap waktu dan tempat. Di era digital ini, hijrah menuntut kita untuk lebih berusaha menjaga iman dan menghadapi fitnah.
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa:
وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
(النساء: 100)
Artinya: “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menjemputnya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Marilah kita berhijrah dari dosa dan maksiat menuju ketaatan dan amal saleh, serta memanfaatkan waktu kita di era digital ini untuk menyebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda:
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ، مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ، وَعَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
(Riwayat Tirmidzi)
Artinya: “Dunia itu terkutuk dan segala isinya terkutuk kecuali dzikir kepada Allah dan segala sesuatu yang mendekatkan kepada-Nya, serta orang yang berilmu dan orang yang belajar.”
Mari kita jadikan kehadiran kita di media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan dzikir kepada Allah dan ilmu yang bermanfaat, serta menjauhi segala yang merusak agama dan akhlak kita.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ، وَأَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang terbaik darinya, dan perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, dan perbaikilah dunia kami yang di dalamnya adalah kehidupan kami, dan perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami.”
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
اللهم اغفر لنا ذنوبنا، وإسرافنا في أمرنا، وثبت أقدامنا، وان
صرنا على القوم الكافرين.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون. اذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
أما بعد، فاتقوا الله أيها المؤمنون، واعلموا أن الهجرة ليست قاصرة على زمان معين أو مكان معين، بل هي مستمرة في كل زمان ومكان. في عصرنا الرقمي، تتطلب الهجرة منّا جهدا أكبر للحفاظ على الإيمان ومواجهة الفتن.
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك، ووفقنا لما تحب وترضى، واجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه.