HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju. Pada halaqah gabungan Mushida se kabupaten Mamuju dijadikan sebagai momen mengeratkan ukhuwah antar anggota dan kadernya.
Mencapainya dengan mengisi rangkaian acara, mulai dari tausiah dari senior lembaga sampai praktisi parenting dan saling tukar kado.
Berlangsung di Marasa Corner, sebuah destinasi wisata di lingkugan kantor Gubernur Sulawesi Barat pada Kamis tanggal 18 Mei 2023. Dimulai sejak pukul 8 pagi mengingat cuaca sebelum menyengat.
Diikuti seluruh kader Muslimat Hidayatullah (Mushida) Mamuju, dari seluruh anggota halaqah baik halaqah jenjang Marhalah Ula maupun Wustho.
Situasi tidak lebih dari biasanya, agenda bulanan ini melibatkan para suami sebagai pengantar dan mengendalikan putra putrinya sembari mengajak menikmati asrinya lokasi wisata agar ummahat (ibu ibunya -Red.) bisa fokus mengikuti kegiatan halaqah gabungan.
Kali ini mengundang ustadz Drs. H. Mardhatillah, ketua DPW Hidayatulah Sulawesi Barat memberikan tausiah.
Ia menyebut, mempertahankan atau lebih meningkatkan capaian kemenangan Ramadhan dalam hal suksesi ibadah, tarbiyah dan dakwah haruslah menjadi target semua kader. Diyakini setelah tercapai ketiga target tersebut maka pasti memiliki damak pada peningkata spiritual pada selain bulan Ramadhan.
Ditegaskan kepada yang hadir saat itu agar dalam menapaki satu tahun yang akan datang, hendaknya saling maafkan, tidak ada yang berasa lebih (baik) dari orang lain.
“Pemimpin dan bawahan tidak ada bedanya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, merasalah banyak kekurangan dan mampu mengisi kekurangan orang lain, itulah esensi membangun peradaban Islam, di saat semua pribadi mau menerima dan memaafkan kesalahan orang lain” katanya.
Dalam suasana taklim ala lesehan itu pesan untuk mempererat persaudaraan dikuatkan terus oleh suami ketua MMW Sulawesi Barat ustadzah Dra. Muliati itu, ditegaskannya “Terus pererat tali persaudaraan kita tanpa meihat kekurangan teman dan keluarga, untuk membangun peradaban yang besar ini kita berangkat dari kuatnya bangunan ukhuwah mulai dari rumah”.
Selain tausiah terdapat juga koordinasi untuk menentukan model, waktu dan tempat acara serupa pada bulan mendatang.
Terdapat sesi yang paling ditunggu tunggu yakni tukar kado dari sesama peserta, isinya pun beragam mulai dari botol air minum, teros mini, rantang tempat bekal bahkan dan lainlain. Pada dasarnya budaya saling tukar hadiah yang dikoordinir panitia adalah upaya untuk peningkatan kualitas ukhuwah. (bash)