HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Mamuju. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 mengguncang Kota Mamuju pada pukul 13.35 Rabu (8/6/2022).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hasil analisis menunjukkan gempa Mamuju ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.
Dalam kondisi seperti itu, seluruh warga kota sontak panik dan menghambur keluar dari bangunan rumah rumah, toko dan kantor.
Sejurus kemudian kendaraan memenuhi jalan jalan menuju ke tempat yang lebih tinggi, beberapa memilih puncak Kelpaa Tujuh dan lain keluar kota sehingga arus kendaraan tidak bisa dielakkan macet.
Adapaun kondisi warga Hidayatullah Mamuju yang ada di jalan Abdul Syakur tepatnya depan Pasar Baru tetap saja panik namun cepat dinetralisir oleh beberapa tim SAR Hidayatullah.
Koordinasi pengurus yayasan dan seluruh komponen internal memutuskan agar warga dan santri tidak melakukan aktifitas dalam ruangan kecuali hal penting saja.
Menurut rencana, malam ini warga dan santri putri akan mendiami tenda tenda yang disediakan pengurus sembari waspada jika terjadi peristiwa di luar prediksi.
Di jalan jalan, terdengar pengumuman oleh petugas kepada warga agar tidak panik, tetap waspada, mengutamakan keselamatan diri dan keluarga dan sementara menjauh dari bangunan bertingkat.
Dijelaskan, meski tidak berpotensi tsunami namun demikian warga diminta tetap waspada.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Sebagaimana diberitakan SINDOnews.com, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas Pantai Mamuju. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). (bash)