Mamasa  

Butuh Motor Dai, Geliat Dakwah Makin Menantang di Panetean

HIDAYATULLAHSUKBAR.COM, Panetean – Usai mengikuti wisuda ke 5 di Sekolah Dai Hidayatullah (SDH) Parepare, Sapri dan Al Farabi mendapatkan amanah bertugas di kabupaten Mamasa. Daerah dengan jumlah muslim sebanyak 28.509 dari total 170.354 penduduknya pada 2023 lalu.

Gayung pun bersambut, pencarian lokasi wakaf di kabupaten dengan suhu rata rata 14⁰ sampai 27⁰ itu menampakkan hasil.

Ayo Berkontribusi, Bersama Wujudkan Misi Dakwah Besar!

Sebidang tanah dengan luas sekira 1 hektar di desa Panetean dihibahkan oleh oleh kepala desa Panetean mewakili keluarga besarnya.

Pencarian tanah wakaf yang sejak 2015 itu kini membuahkan hasil.

Dan Sapri bersama Al Farabi pun dengan bekal ketaatan yang tanpa syarat itu berangkat menuju desa tersebut yang berjarak sekitar 65 kilometer atau dengan waktu tempuh selama 2 jam perjalanan.

Menempati salah satu rumah warga yang lama kosong, dengan sigap aktifitas Rumah Qur’an segera diaktifkan dan mendapat respon baik dari anak anak di dusun Ba’bapane, Rumah Qur’an Ar Royah, namanya.

Persisnya di dusun Ba’bapane desa Panetean kecamatan Aralle kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat.

Tak cukup mengajari mengaji Al Qur’an bagi anak anak, kesibukan rutin di masjid pun sangat mencolok dan menyita perhatian warga desa.

Tidak lazim ada anak muda aktif lima kali dalam sehari bolak balik dari rumah ke masjid, bersih bersih masjid dan adzan pun juga sering membahana dari alumni SDH tersebut.

Permintaan untuk membina warga desa lewat majelis taklim pun juga mengalir. Sehingga dalam hitungan hari mereka di desa Panetean cukup dikenal, apalagi setiap Jum’at bisa dipastikan tampil khutbah.

Menyusul, berawal dari beberapa ibu ibu tetangga yang ingin juga belajar tahsin Al Qur’an akhirnya mencuatlah keinginan mereka untuk diajari membaca Al Qur’an dengan benar.

Sementara itu, selama di pondok keduanya belum pernah berinteraksi atau mengajari ibu ibu.

Grogi dan malu bercampur jadi satu, tetapi keinginan untuk mengajarkan ilmu tahsin Al Qur’an lebih besar sehingga pembelajaran Al Qur’an metode Grand-MBA sukses berjalan.

Fikal, S. Sos kepala desa Panetean menyebutkan sejak kehadiran (dakwah) Hidayatullah di Panetean, warganya banyak yang semangat mengaji mulai dari anak anak sampai orangtuanya.

Ia berharap meski dua alumni SDH Parepare itu sifatnya pengabdian yang hanya setahun, pihak Hidayatullah menyiapkan petugas permanen, selain melanjutkan pembinaan yang sedang berjalan juga memulai pembangunan pondok dibatas lokasi wakaf.

Bahkan, mendengar kabar di desa Panetean ada pembinaan semacam itu, warga desa Aralle Utara dan Bumal juga menginginkan ada kegiatan serupa oleh duo dai muda itu.

Alih alih mengeluh dan minta pergantian sesama alumni SDH yang ditugaskan di tempat lain, dari tempat tinggal mereka dengan masjid atau majelis taklim dan rutinitas mereka lalui dengan berjalan kaki.

Sebenarnya tetangga kiri kanan rumah mereka bersedia dipinjami sepeda motornya, hanya saja jika keseringan menurut Al Farabi sungkan. (bash)

×