HIDAYATULLAHSULBAR.COM, Pasangkayu – Seluruh kader yang bertugas di kabupaten Pasangkayu, baik di amal usaha atau struktural organisasi tingkat kecamatan (DPC) dan kabupaten (DPD) mengikuti Tarhib Ramadhan yang dipusatkan di masjid Ummu Syarifah pesantren Hidayatullah Pasangkayu.
Sebagaimana umumnya masyarakat dalam beberapa pekan ini semarak tarhib Ramadhan pun sudah mulai terasa, dari majelis taklim, kantor , hingga instansi pemerintah, menyemarakkan kajian menyambut Ramadhan, yang lazim disebut Tarhib Ramadhan.
Kata Tarhib sendiri berasal dari kata ; rohaba -yurohhibu, yang berarti menyambut. Jadi, kata tarhib berasal dari akar kata yang sama yang membentuk kata Marhaban. Sedangkan marhaban artinya selamat datang. Maka Tarhib Ramadhan berarti Selamat Datang Ramadhan.
Tarhib Ramadhan dan Temu Kader Hidayatullah se Pasangkayu tersebut mengusung tema Sukses Ibadah, Sukses Tarbiyah dan Sukses Pelayanan Ummat, diadakan pada Ahad tanggal 12 Maret 2023.
Untuk diketahui, setiap mengadakan acara, kader Hidayatullah memulai kegiatan pada pukul 3 dini hari dengan melakukan sholat malam atau tahajjud. Hal itu bertujuan untuk menjaga kultur ibadah secara maksimal sebagaimana sholat sunnah lainnya, terlebih sholat wajib rutin dengan berjamaah.
Rangkaian acara dimulai dari tausiah oleh ustadz Muhajirin Bukhari anggota DMW Hidayatullah Sulbar, usai taklim diniyah subuh, mengingatkan akan pentingnya suasana hati yang tenang karena saling mengihlaskan sebelum memasuki Ramadhan.
Ketua DPD Hidayatullah Pasangkayu, Gunawan, S.Pd.I menyebutkan “Acara ini sekaligus menjai pembekalan karena semua kader adalah dai yang akan berdakwah di tempat tugasnya masing masing” katanya
Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat, Drs. H. Mardhatillah juga mengingatkan kepada seluruh kader agar menyiapkan diri untuk memasuki bulan puasa dengan persiapan yang matang.
Serta berhati dengan hal hal yang bisa menjerumuskan ke dalam perkara dosa, Dikatakan “Semua pintu pintu perbuatan yang landingnya tidak bagus (dosa) harus ditutup, juga pintu pintu (perbuatan) yang berpotensi yang baik baik segera dibuka”.
Penegasan akan pentingnya penguasaan materi tarhib dan fiqih puasa sangat ditekankan kepada peserta mengingat hal tersebut adalah asupan materi dalam berdakwah di beberapa masjid dan desa binaan.
Sebagai kader dai yang aktif melakukan pembinaan ke masyarakat, dituntut meimiliki targetpribadi dan keluarganya sukseskan Ramadhan di tahun ini, dengan menghatamkan al Qur’an sebanyak banyaknya, membiasakan sedekah dan berkomitmen bangun sholat lail secara rutin.
“Bergembiralah dan bersykur kalau di hati kita merindukan Ramadhan, antara haru, harapan dan ketidak sanggupan merupakan ekspresi tuan rumah menyambut tamu mulia yang agung” ujar ustadz Mardhatillah. Ditambahkannya agar berlapang dada menerima kesalahan, jangan sampai menyimpan dendam agar bisa menjalani Ramadahan penuh kasih sayang, rahmat dan mengharap RidhaNya.
Pada sesi akhir, ketua departemen Perkaderan dan Pembinaan Anggota Najamuddin, M.Pd. didapuk membawakan materi Fiqih Shiyam, menjelaskan seputar hukum hkum dalam berpuasa Ramadhan khuhsusnya.
Ibadah dengan terminologi menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari di ufuk barat itu secara gamblang bersama seluruh syarat dan rukunnya.
Syariat puasa yang turun tahun ke 2 hijriyah dan persisnya pada tanggal 10 sya’ban itu, oleh ustadz Najamuddin ditegaskan harus difahami secara utuh mengingat dai adalah peraga dakwah.Yang mampu memberikan referensi kepada masyarakat sekitarnya. (bash)