HIDAYATULLAHSULBAR.COM -Mamuju-Salah satu dampak positif jejaring sosial adalah memudahkan penggunanya mendapatkan informasi mengenai apa saja secara instan.
Mulai dari informasi situs situs berita, video tutorial ataupun referensi tentang ilmu agama yang lebih spesifik.
Hari ini Rabu (19/1) di grup WhatsApp Hidayatullah Malaqbi beredar video pendek. Nampak pembicara menyebutkan ibadah itu tidak harus sholat tahajjud sebelas rakaat setiap malam, tadarrus satu hari menyelesaikan satu juz, puasa daud dan datang ke majelis lima kali dalam sepekan.
Bahkan di unggahan video tersebut disebutkan tidak harus seperti tersebut di atas, karena ibadah, menurut pemateri tersebut “Beribadahlah semampu kalian…”.
Yang bisa kita lakukan ibadah tertentu maka lakukanlah ibadah tertentu tersebut.
Kelemahan informasi jika video yang diunggah biasanya berdurasi singkat, bisa jadi itu hanya penggalan yang sebenarnya ada penjelasan lengkap setelahnya.
Melalui di grup WhatsApp yang sama, ustadz Muhajirin anggota DMW Hidayatullah Sulbar memberikan penjelasan singkat menyoal Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) yang sedang gencar gencarnya dilaksanakan sebagai badah penyempurna ibadah wajib.
Secara hukum asal, menurutnya, memang seperti itulah posisinya; ibadah yang bersifat nawafil karena memang itu adalah ibadah pelengkap bagi ibadah wajib.
Namun kita di Hidayatullah menyadari bahwah betapa pentingnya kita untuk membuat wasilah atau sarana supaya kebaikan itu terus kita proses dari yang awalnya berat menjadi terbiasa, dari yang terbiasa menjadi kebutuhan dan begitulah seterusnya. Imbuhnya.
Tentu juga karena kita tahu betapa derasnya arus pengalihan kebaikan – kebaikan itu ke arus yg tidak baik yg didukung oleh kecanggihan teknologi di zaman sekarang ini.
Jadi tidak ada jalan lain kecuali harus membuat sistem yang efektif untuk melawan sistem – sistem yang mendominasi kita sekarang ini.
Demikian, sekedar catatan ringan dari penyimakan video tadi…Wallahu a’lam bissawab. Tutupnya, meski masih meneruskan di unggahan setalahnya.
Al hamdulillah, para perintis Hidayatullah masih ada yg hidup mendampingi kita, sehingga masih ada yg terus mengingatkan dan menguatkan kita untuk terus mempertahankan nilai – nilai spritual dan kultur ke-Hidayatullah-an kita.
Kira kira bagaimana nanti jadinya Hidayatullah ini ke depan kalau kalau hal- hal yg seperti sudah tidak ada penekanan, karena ada saja penekanan yang didukung oleh aturan aturan tapi terasa betapa beratnya untuk bisa menyadarkan teman untuk bisa Istiqomah dalam ber-GNH.
Sebagaimana dketahui poin Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) mencakup enam hal, yakni setiap kader Hidayatullah wajib memakmurkan masjid dengan cara shalat fardhu berjamaah dan shalat sunnah Rawatib; membaca kita suci Al-Quran setiap hari minimal satu juz; rutin mendirikan shalat malam; membaca wirid pagi dan petang; dan dakwah fardiyah setiap hari Sabtu atau hari lain sepekan sekali serta merutinkan infaq. (bash)