2 Fakta Mengapa Khalid bin Walid Masuk Islam – Bag. 2

Sebelumnya, ia Juga menjumpai Safwan dan Ikrimah, yang saat itu masih dalam keadaan Jahiliyah, untuk mengajak mereka masuk Islam.

HidayatullahSulbar.Com – Tidak hanya itu, Rasulullah SAW sampai terluka. Meski demikian, Allah memenangkan pasukan Muslimin. Di mana saat masing-masing pasukan telah meninggalkan peperangan, Allah memerintahkan 300 orang yang ikut Perang Uhud untuk mengejar pasukan Quraisy.

Hal ini membuat pasukan Quraisy khawatir dan memutuskan untuk kembali ke Makkah. Meski dihormati dan menjadi anak emas di kalangan Quraisy, nikmat pengetahuan yang Allah berikan membuat Khalid berfikir akan agama Islam.

Di mana orang-orang yang memeluknya tidak pernah gentar dalam mempertahankan agamanya dan selalu memperlihatkan suri tauladan yang baik. Segala yang ia lihat itu selalu menjadi hasrat yang menggelora untuk lebih mengenal agama Tauhid ini.

Apalagi semenjak saudaranya, yaitu Al-Walid yang sudah memeluk Islam dan mengabarkan kepada Khalid bahwa Rasulullah SAW selalu menanyakan kabar tentang dirinya. Tepatnya saat Rasulullah SAW masuk ke Kota Makkah dalam rangkaian Umrah Qaza, Al-Walid RA juga ikut bersama sahabat lainnya.

Al-Walid mencari-cari Khalid, yakni saudaranya namun tidak berjumpa. Al-Walid pun meninggalkan sepucuk surat yang berisi;

Bismillahirrahmanirrahim. Amma ba’du. Sesungguhnya, aku tak menemukan sesuatu yang lebih mengherankan daripada jauhnya pikiranmu dari Islam. Engkau seorang yang cerdas, tak seorang pun yang tidak mengenal agama seperti Islam. Aku pernah ditanya oleh Rasulullah SAW tentang dirimu. Beliau bertanya, Mana Khalid? Aku menjawab, Semoga Allah memberinya hidayah.

Beliau bersabda lagi. Orang seperti Khalid tidak mengenal Islam, andaikan ia gunakan kehebatan dan keteguhannya yang selama ini ia gunakan untuk yang lain bersama kaum Muslimin. Tentu akan lebih baik baginya. Bergegaslah wahai saudaraku, untuk menjemput peluang kebaikan yang sempat luput darimu.

Setelah membaca surat tersebut, hati Khalid terenyuh dan berdebar. Rasa cinta yang terpendam kepada Islam. Terlebih lagi, manusia terbaik di alam semesta menanyakan kabarnya. Ditambah lagi saat suatu hari Khalid bermimpi. Ia berada di sebuah daerah yang gersang tidak ada tanaman maupun air. Lalu dalam mimpinya, ia pindah di suatu daerah yang hijau dan luas.

Yang kelak ditafsirkan oleh sahabat mulia Abu Bakar radiallahu anhu, bahwa tempat yang gersang itu adalah saat ia masih berada dalam naungan Jahiliyah. Sementara tempat daerah yang hijau itu adalah tempat hijrahnya ke Madinah. Lalu setelah terbangun, ia pun sadar bahwa mimpinya ini syarat untuk menuju kebaikan.

Tanpa menunggu lama, ia pun menyiapkan perbekalan selama perjalanan. Sebelumnya, ia juga menjumpai Safwan dan Ikrimah, yang saat itu masih dalam keadaan Jahiliyah, untuk mengajak mereka masuk Islam.

———- Bersambung —————-

×